Selamat Datang | Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma | Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat

Monday, August 6, 2012

Surabaya dan Penuaan Dini...^^

Surabaya dan penuaan dini? apalah artinya kira-kira? apakah Surabaya mirip manusia gitu yang tidak memakai krim-krim apa gitu sehingga mengalami penuaan dini? hehehe, mungkin judulnya kurang pas, tapi intinya adalah, Surabaya pernah mengalami suatu masa penuaan seketika. Masa itu terjadi dimana pada tahun 1974 Surabaya memperingati hari  jadi kota ke 68 namun pada tahun 1975 Surabaya memperingati hari jadi kota ke 682!! eh busyeeet mendadak tua 600 tahun lebih...apalah kira-kira penyebabnya? beginilah ceritanya...
Sebelum tahun 1975, hari jadi Surabaya diperingati setiap tanggal 1 April, tanggal ini diambil dari tanggal pembentukan pemerintah kota pertama kali di Hindia Belanda, bersamaan dengan tiga kota lainnya, yaitu Bandung, Medan dan Makassar. Setelah empat kota ini diresmikan bersamaan pada tanggal 1 April 1906 berikutnya setiap tanggal 1 April dibentuk kota-kota baru lainnya mengikuti.
Peringatan dirgahayu Surabaya setiap tanggal 1 April oleh kalangan sejarawan dirasa kurang pas, karena Surabaya memiliki sejarah yang lebih tua dari tahun 1906. Bahkan lebih tua sebelum era Kolonial Belanda hadir di Indonesia. Peringatan 1 April 1906 sebagai hari lahir Surabaya dianggap terlalu muda untuk kota Surabaya.
Akhirnya, berdasarkan keingininan masyarakat yang peduli dengan Surabaya, berdasarkan keputusan Walikota Surabaya tahun 1973 dibentuklah tim khusus untuk melakukan penelitian tentang hari jadi Surabaya. Hasilnya tim tersebut menghasilkan empat alternatif tanggal sebagai hari jadi Surabaya selain 1 April 1906.
1. 31 Mei 1293, dipergunakan sebagai penanda, bahwa tanggal tersebut Raden Wijaya berhasil memenangkan peperangan melawan prajurit Tartar Khu Bilai Khan yang berhasil diusir melalui daerah Hujunggaluh (Surabaya);
2. 11 September 1294, hari dimana Raden Wijaya menganugerahkan tanda jasa kepada Kepala Desa Kudadu dan seluruh rakyatnya yang telah membantu mengusir tentara Tartar;
3. 07 Juli 1358, tanggal dimana terdapat dalam Prasasti Trowulan I yang menyebut pertama kalinya Surabaya dipakai sebagai Naditira Pradeca Sthaning Anambangi (desa dipinggir sungai tempat penyebrangan); 
4. 03 November 1486, tanggal yang terdapat dalam prasasti Jiu yang menjelaskan bahwa Adipati Surabaya untuk kali pertama melakukan pemerintahan di daerah ini.
(Sumber dirangkaikan kembali dari sawoong.com)
Akhirnya, DPRD Surabaya dengan surat keputusan no. 02/DPRD/Kep/75 tertanggal 6 Maret 1975 menetapkan hari jadi Surabaya pada tanggal 31 Mei 1293.
Penetapan tanggal 31 Mei ini bukannya tanpa ada tentangan, Dr. Riboet Darmasutopo dari UGM menegaskan, bahwa tentara Tartar meninggalkan Jawa (Hujunggaluh) adalah tanggal 19 April 1293, bukan 31 Mei 1293, dilanjutkan dengan naik tahtanya Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit tanggal 12 November 1293. Pararaton dan Negarakertagama memberikan data yang sama, bahwa Raden Wijaya naik tahta di Majapahit bergelar Kertarajasa Jayawardana tahun 1294.
Menurut kawan-kawan sekalian, apakah perdebatan hari jadi Surabaya dari tanggal 01 April, kemudian diubah tanggal 31 Mei dan sekarang ditentang menjadi 19 April cukup relevan untuk diangkat? atau biarlah begitu saja, sama-sama ga tau ini...atau bagaimana kawan-kawan punya pendapat? ^^
Lebih lengkap infonya kawan-kawan dapat akses di sini

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes