Selamat Datang | Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma | Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat

Monday, May 9, 2011

Arti Angka “+xxx M” di Papan Petunjuk Nama Stasiun Kereta Api

Jika kawan-kawan sedang naik kereta api tentunya akan melewati stasiun-stasiun, baik besar maupun kecil, baik numpang lewat maupun berhenti. Waktu lewat stasiun-stasiun tersebut sempat memperhatikan tulisan di samping atau di bawah papan nama stasiun tersebut, misal Stasiun Jakarta Kota + 4 M. Kira-kira, apa yang ada di benak kawan-kawan? Menunjukkan apa tanda “+4 M” tersebut. Jika ingin tahu, inilah artinya.

Arti Angka +xxx di Papan Nama Stasiun KA adalah ketinggian (elevasi) tanah stasiun yang diukur dari permukaan laut. Jika +xxx m artinya ketinggian (elevasi) tanah stasiun yang diukur dari permukaan laut yaitu xxx meter di atas permukaan laut sedangkan jika - xxx m artinya ketinggian (elevasi) tanah stasiun yang diukur dari permukaan laut yaitu xxx meter di bawah permukaan laut. Dalam kasus Stasiun Jakarta Kota + 4 M artinya stasiun itu berada 4 meter di atas permukaan laut (dpl).
Supaya apa gitu ditulis ketinggian-ketinggian stasiun? Tentu ada maksudnya. fungsinya adalah agar masinis dan penumpang dapat mengetahui ketinggian derah tersebut serta menginformasikan pada masinis bagaimana keadaan jalur yang akan dilalui diantara 2 stasiun apakah di antara kedua stasiun itu menanjak atau menurun. Selain itu berkaitan dengan jenis lokomotif yang mungkin akan dipakai untuk melewati stasiun-stasiun tersebut, stasiun dengan ketinggian luar biasa, misal Lebak Jero dengan ketinggian 818 m dpl tentu akan menggunakan lokomotif yang mampu menanjak dengan ketinggian tersebut, pun misalnya dipakai untuk melewati stasiun dengan tingkat ketinggian yang rendah dan rawan banjir, stasiun Tawang Semarang misalnya dengan ketinggian Cuma 2m dpl, tentu akan menggunakan lokomotif yang tidak bertransmisi elektrik karena akan mudah konslet. Begitulah kira-kira fungsinya.
Kalau ngukurnya sekarang mungkin mudah, banyak perlengkapan canggih yang dapat dipergunakan untuk mengukur ketinggian suatu tempat. Kalau dulu, jaman meneer Belanda ngukurnya pakai apa? Ternyata yang dipakai adalah barometer, yaitu alat untuk mengukur tekanan udara, dimana cara kerjanya, mengukur perbedaan tekanan udara pada suatu lokasi dibandingkan dengan tekanan udara pada permukaan laut, kemudian selisihnya dikonversi menjadi satuan panjang (meter) @_@. Begitulah kira-kira ^^
Bagaimana dengan ketinggian stasiun yang anda lalui? Tahukah Anda?
Tulisan ini disarikan dari beberapa sumber salah satunya adalah http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=118195&page=6&s=887bda7f39138aa74fdb9bb141ba6cd8.

12 komentar:

Anonymous said...

yakin kah bahwa "dpl" itu diatas permukaan laut??

Unknown said...

Maksudnya gmana dari permukaan laut itu ?

bambang said...

kebumen +21 .. ini pertanyaan saya sejak kecil

bambang said...

kebumen +21 .. ini pertanyaan saya sejak kecil

Unknown said...

Sepertinyavyakin masuk akal banget penjelasanya.

Unknown said...

Sepertinyavyakin masuk akal banget penjelasanya.

Unknown said...

Menarik. Tapi kan masinis taunya ketinggian di statsiun dia berada saat itu, blom tau berapa ketinggian di stasiun selanjutnya (kecuali dia punya list stasiun dan ketinggiannya, yang berarti tidak perlu juga dituliskan di papan nama stasiunnya).

Mungkin alasan lainnya adalah karena ketinggian di atas permukaan laut itu akan mempengaruhi tekanan atmosfer di tempat tersebut, yang pada jaman dulu dimana lokomotif itu masih menggunakan lokomotif uap, tekanan atmosfer akan mempengaruhi tekanan uapnya juga, sehingga perlu sedikit 'adjustment' oleh masinisnya. Pada ketinggian 0 meter tekanan udara adalah 1 atm, tapi di tempat dengan ketinggian 700m misalnya, tekanannya akan menjadi 0.92 atm.

Unknown said...

Pertanyaan Saya dari dulu baru mengerti sekarang...STASIUN + xx M .

Unknown said...

Lebih tepatnya MDPL, meter diatas permukaan laut. Ukuran ini biasa digunakan untuk tujuan teknis salah satunya, misal untuk perbaikan atau penambahan jalur kereta api atau sbgai informasi untuk mengetahui gambaran topografi stasiun tersebut. Pengukuran ini biasa dilakukan oleh pekerja teknik geodesi, geomatika ataupun teknik sipil

Unknown said...

Sangat informatif, tks share ilmunya..

nisrofah said...

MCMLXXXIX-MCMLXX ARTINYA APA YH ITU TMPAT PENURUNAND STASIUN

Unknown said...

Pertanyaan yg bertahun2 semenjak jaman film dono baru terjawab...trimakasih

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes