Di kota-kota lain, mungkin nama
ini sudah menjadi jalan, bahkan menjadi Bandar udara di Cengkareng sana. Tapi apakah
kawan-kawan tahu, dimana jalan Soekarno – Hatta Surabaya? Bagi penduduk asli
Surabaya mungkin menjadi tersadar, iyya ya, dimana jalan Soekarno – Hatta? Atau
malah balik bertanya, “emang ada gitu?”
Wajar jika kawan-kawan bertanya
seperti itu, karena saya pun baru berfikir tadi sore, ketika membaca nama Jalan
Braga, Bandung di sebuah pamphlet di dekat sebuah mini market. Saya jadi
bertanya, apakah ada Jalan Braga di Surabaya? Mungkin tidak, karena Braga
memiliki sejarah tersendiri bagi kota Bandung, seperti halnya Tunjungan bagi
Surabaya. Lalu, Jalan Soekarno – Hatta? Dimanakah gerangan? Saya coba
ingat-ingat lagi, buka-buka peta lagi, ternyata ga ketemu, karena peta saya
keluaran tahun 2004. Lalu saya coba cari di google map? Ga ketemu juga, masih
bertanya-tanya, “apa bener Surabaya tidak punya nama Jalan Soekarno – Hatta?”,
apa salah mereka sehingga pemerintah kota Surabaya tidak memakai mereka sebagai
salah satu nama jalan di Surabaya? Padahal Soekarno sendiri yang meresmikan
Tugu Pahlawan dan menjadikan pertempuran Surabaya, 10 November 1945 sebagai
hari Pahlawan yang diperingati tiap tanggal tersebut sekaligus memberikan gelar
“Kota Pahlawan” bagi Surabaya tahun 1962 silam. Jauh kebelakang, Soekarno juga lahir
dan besar di Surabaya.
Akan tetapi, setelah saya coba
googling, ketemu, rupanya benar, nama Jalan Soekarno – Hatta baru saja
diresmikan (bukan baru, tapi belum lama), yaitu sekitar bulan April 2010
(kurang lebih satu tahun yang lalu). Lalu, dimanakah posisinya? Jalan ini
terletak membentang dari pertigaan Jalan Kenjeran sampai dengan pertigaan Jalan
Arief Rahman Hakim, berarti sekitar daerah Sukolilo sana mungkin. Jalan ini menggantikan
nama Jalan Kertajaya Indah Timur, Jalan Dharmahusada Indah Utara dan Jalan
Kalijudan. Jalan ini digabung dengan jalan lingkar timur Surabaya, Middle East Ring Road (MERR) yang saat
ini dalam proses pengerjaan (konon sudah selesai sebagian).
Uniknya kawan, baru satu tahun
nama jalan ini diresmikan melalui Perda ada rencana akan diubah lagi. Bukan diubah
tapi dipecah, menjadi Jalan Bung Karno dan Jalan Bung Hatta. Jalan Bung Karno
untuk lingkar Timur sedangkan Jalan Bung Hatta untuk lingkar Barat (dimana pula
lingkar Barat? Belum ada :p) itu rencananya. Hal ini merupakan gagasan yang
sangat luar biasa sebagai wujud apresiasi warga Surabaya terhadap kedua tokoh
tersebut. Nama Soekarno – Hatta sebagai nama jalan sudah banyak digunakan di
kota-kota lain, dan terlebih, Soekarno memiliki hubungan kedekatan yang erat
dengan Surabaya, sebagai tempat lahir dan tempat dibesarkan serta belajar. Pemisahan
nama Soekarno – Hatta merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap tokoh
besar ini. Di Padang saja ada nama Jalan Dr. Muhammad Hatta, kenapa di Surabaya
tidak ada nama Jalan Soekarno, atau Jalan Bung Karno, tidak perlu Jalan
Soekarno – Hatta.
Namun, usulan ini ditolak oleh
DPRD Kota Surabaya, karena kedua tokoh ini adalah satu sebagai dwi tunggal yang
tidak perlu dipisah-pisahkan, lagipula, Jalan Soekarno – Hatta Surabaya juga
baru disahkan, jadi akan membingungkan warga kalau diubah-ubah terus.
Kalau menurut kawan-kawan
sekalian, bagaimana baiknya? ^^
Tulisan ini saya sarikan dari
beberapa sumber diantaranya Berita Jatim dan Kantor Berita Antara.
0 komentar:
Post a Comment