Selamat Datang | Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma | Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat

Sunday, July 24, 2011

Dimana Jalan Soekarno-Hatta Surabaya


Di kota-kota lain, mungkin nama ini sudah menjadi jalan, bahkan menjadi Bandar udara di Cengkareng sana. Tapi apakah kawan-kawan tahu, dimana jalan Soekarno – Hatta Surabaya? Bagi penduduk asli Surabaya mungkin menjadi tersadar, iyya ya, dimana jalan Soekarno – Hatta? Atau malah balik bertanya, “emang ada gitu?”
Wajar jika kawan-kawan bertanya seperti itu, karena saya pun baru berfikir tadi sore, ketika membaca nama Jalan Braga, Bandung di sebuah pamphlet di dekat sebuah mini market. Saya jadi bertanya, apakah ada Jalan Braga di Surabaya? Mungkin tidak, karena Braga memiliki sejarah tersendiri bagi kota Bandung, seperti halnya Tunjungan bagi Surabaya. Lalu, Jalan Soekarno – Hatta? Dimanakah gerangan? Saya coba ingat-ingat lagi, buka-buka peta lagi, ternyata ga ketemu, karena peta saya keluaran tahun 2004. Lalu saya coba cari di google map? Ga ketemu juga, masih bertanya-tanya, “apa bener Surabaya tidak punya nama Jalan Soekarno – Hatta?”, apa salah mereka sehingga pemerintah kota Surabaya tidak memakai mereka sebagai salah satu nama jalan di Surabaya? Padahal Soekarno sendiri yang meresmikan Tugu Pahlawan dan menjadikan pertempuran Surabaya, 10 November 1945 sebagai hari Pahlawan yang diperingati tiap tanggal tersebut sekaligus memberikan gelar “Kota Pahlawan” bagi Surabaya tahun 1962 silam. Jauh kebelakang, Soekarno juga lahir dan besar di Surabaya.
Akan tetapi, setelah saya coba googling, ketemu, rupanya benar, nama Jalan Soekarno – Hatta baru saja diresmikan (bukan baru, tapi belum lama), yaitu sekitar bulan April 2010 (kurang lebih satu tahun yang lalu). Lalu, dimanakah posisinya? Jalan ini terletak membentang dari pertigaan Jalan Kenjeran sampai dengan pertigaan Jalan Arief Rahman Hakim, berarti sekitar daerah Sukolilo sana mungkin. Jalan ini menggantikan nama Jalan Kertajaya Indah Timur, Jalan Dharmahusada Indah Utara dan Jalan Kalijudan. Jalan ini digabung dengan jalan lingkar timur Surabaya, Middle East Ring Road (MERR) yang saat ini dalam proses pengerjaan (konon sudah selesai sebagian).
Uniknya kawan, baru satu tahun nama jalan ini diresmikan melalui Perda ada rencana akan diubah lagi. Bukan diubah tapi dipecah, menjadi Jalan Bung Karno dan Jalan Bung Hatta. Jalan Bung Karno untuk lingkar Timur sedangkan Jalan Bung Hatta untuk lingkar Barat (dimana pula lingkar Barat? Belum ada :p) itu rencananya. Hal ini merupakan gagasan yang sangat luar biasa sebagai wujud apresiasi warga Surabaya terhadap kedua tokoh tersebut. Nama Soekarno – Hatta sebagai nama jalan sudah banyak digunakan di kota-kota lain, dan terlebih, Soekarno memiliki hubungan kedekatan yang erat dengan Surabaya, sebagai tempat lahir dan tempat dibesarkan serta belajar. Pemisahan nama Soekarno – Hatta merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap tokoh besar ini. Di Padang saja ada nama Jalan Dr. Muhammad Hatta, kenapa di Surabaya tidak ada nama Jalan Soekarno, atau Jalan Bung Karno, tidak perlu Jalan Soekarno – Hatta.
Namun, usulan ini ditolak oleh DPRD Kota Surabaya, karena kedua tokoh ini adalah satu sebagai dwi tunggal yang tidak perlu dipisah-pisahkan, lagipula, Jalan Soekarno – Hatta Surabaya juga baru disahkan, jadi akan membingungkan warga kalau diubah-ubah terus.
Kalau menurut kawan-kawan sekalian, bagaimana baiknya? ^^
Tulisan ini saya sarikan dari beberapa sumber diantaranya Berita Jatim dan Kantor Berita Antara.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes